Sejarah Dari acara kampus, siaran radio, panggung ke panggung, akhirnya televisi nasional. Itulah Warkop!
Sejarah Dari acara kampus, siaran radio, panggung ke panggung, akhirnya televisi nasional. Itulah Warkop!
Mulanya hanya dari sebuah acara yg namanya 'Perkampungan Mahasiswa UI'.Dulu Dono, Kasino, Nanu dan Rudi Badil adalah anak UI dan mereka menjadi salah satu pengisi acara itu. Indro saat itu masih mengenyam pendidikan di SMA. Acara Perkampungan Mahasiswa UI sendiri tujuan sebenarnya adalah untuk demonstrasi menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah yang dianggap menghamburkan uang rakyat dan berpotensi mematikan budaya nusantara sendiri karena dengan keberadaan TMII, dapat membuat orang merasa tidak perlu ke daerah-daera untuk melihat budaya aslinya, cukup pergi ke TMII.
Kengocolan Warkop di acara itu pun dilihat oleh Temmy Lesanpura, Kepala Bagian programming di Radio @Prambors saat itu. kemudian mereka ditawarkan siaran di Radio Prambors yang acaranya bernama 'Obrolan Di Warung Kopi'. Kenapa dinamakan 'Obrolan Di Warung Kopi'? Karena biasanya emang di warung kopi ada demokrasi, org bebas bicara ngalor ngidul, sok pintar & sok bodoh. Topik yang dibawakan Warkop di radio Prambors biasanya topik sosial, dan dibawakan dengan ngocol dan santai, khas obrolan warung kopi.
Mulai tahun 1976, mereka sering dipanggil main di acara-acara. waktu itu Warkop sudah berlima (Nanu, Kasino, Dono, Rudy Badil, dan Indro), tetapi Badil tidak ikut main di panggung karena grogi. Jadi yg biasa manggung cuma Nanu, Kasino dan Indro, sementara Dono lebih banyak diam & mojok dipanggung buat mukul drum kalau ada joke yg lucu.
Dari acara kampus, siaran radio, panggung ke panggung, akhirnya Warkop merambat ke televisi nasional. Itulah Warkop! Acara pertama Warkop di televisi namanya 'Terminal Musikal Tempat Anak Muda Mangkal'. Pemainnya Kasino, Nanu, Indro, dan Dono yang dipaksa untuk ikut bermain. Acaranya diputar pada tahun baru, 1 Januari dan jam satu siang. "Ya, elah. Siapa yang mau nonton jam satu siang gini.. Malemnya orang-orang pada abis begadang gitu.." kata om Kasino. Ternyata besoknya hampir semua majalah, koran dan radio pada gempar membahas acara mereka.
Dari acara itu, pada tahun 1978, Warkop ditawarkan bermain film. "Mana Tahaaan..."
adalah film pertama Warkop. Sebelum mereka memutuskan bermain film, mereka hanya berpikir bahwa lawakan Warkop didengar&disukai oleh orang-orang. Begitu mereka bermain film (dan kemudian juga disukai orang). mereka mulai berpikir bahwa Warkop sudah menjadi profesi dan harus diseriusi. dimulai dengan pemikiran konsep dan survey untuk acara-acara selanjutnya. Perubahan Warkop dari 'pelawak intelektual' menjadi versi film yang banyak unsur slapstick.
Warkop dulu dijuluki 'pelawak intelektual' karena sering membawakan isu-isu yang intelek. Ketika memanggung maupun siaran di radio, Warkop adalah pelawak verbal yang kekuatannya adalah materi-materi joke-nya.
Film-film Warkop terus laris sampai sekarang. mereka sudah membuat sekitar 12 rekaman lawak, 34 film layar lebar, dan sekitar 104 episode sinetron Warkop yang sudah mereka buat. semua berawal dari acara kampus, siaran radio, panggung ke panggung, akhirnya televisi nasional. Itulah Warkop!!!
Alasan Warkop DKI Berhenti main film layar lebar
Alasan Warkop DKI Berhenti main film layar lebar
Di saat Bagito Grup, Taufik Salvalas, Ulfa Dwiyanti dan masih banyak lagi, muncul di tv & mulai eksis,Warkop gatakut mereka jadi saingan Warkop. "Lucu dong, kalau dulu kami memperjuangkan wacana demokrasi tapi sekarang kami takut disaingi! Biar saja masyarakat yang memilih tontonan mana yang lebih mereka sukai. Aku yakin emas 24 karat tetap emas 24 karat, meskipun banyak emas lainnya. Aku juga yakin, Tuhan ga akan salah memberikan rezeki." kata om Indro.
Tapi, cobaan datang menimpa Warkop DKI. Tahun 1994 Warkop sempat mengalami dilema. Saat itu, produksi perfilman Indonesia pelan-pelan mulai menurun yang menurut Warkop, penyebabnya adalah merajanya film-film asing. Sebab, ada monopoli bioskop yang nyaris terjadi di seluruh Indonesia.
Meskipun tidak menyentuh produksi Warkop, redupnya perfilman Indonesia membuat Warkop terusik. "Ini justru peluang Warkop buat mengeruk keuntungan sebesar2nya. Mumpung enggak ada film Indonesia lain yg diproduksi!" kata salah satu rekan Warkop. Namun, Warkop justru memilih bersolider pada kawan-kawan sesama insan film yang terinjak-injak oleh film asing yang bebas masuk ke Indonesia.
Suara hati Warkop, sebagai orang-orang akademis, tidak mengizinkan mereka bersenang-senang di atas musibah orang lain. Sebagai tanda solider dan protes, Warkop memutuskan untuk tidak lagi bermain di layar lebar. Saat itu Warkop masih bersama rumah produksi PT. Soraya Intercine, menggarap film ke-34, Judulnya "Pencet Sana Pencet Sini". Itulah saat terakhir Warkop syuting film layar lebar.
Personel Warkop
Kasino Warkop
Drs. Kasino Hadiwibowo , biasa dikenal sebagai Kasino Warkop DKI merupakan salah satu personil grup lawak legendaris Indonesia yaitu Warkop DKI.
Kasino dilahirkan di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1950.
Kemudian ia bersekolah di SDN Budi Utomo, Jakarta, dan meneruskan sekolahnya di SMPN 51 Cipinang, Jakarta. Pada tahun 1966, ia melanjutkan sekolahnya di SMAN 22 Jatinegara. Setelah menyelesaikan Sekolahnya ia kemudian melanjutkan pendidikannya di UI di Fakultas Ilmu Sosial di Jurusan Ilmu Administrasi Niaga.
Orangtuanya dia sendiri dan bahkan Fakultas Ilmu Sosial UI, tempatnya dulu menuntut ilmu, mungkin gapernah bayangin kalo ia bakal jadi pelawak. Tetapi Kasino mengaku bahwa sense of humour dimilikinya sejak dulu. Dari kecil Kasino sudah suka ngejailin orang, tutur Kasino yang panggilan akrabnya Seky (artinya, si pesek).
Di kampus, kebetulan Seky bertemu orang-orang yang sealiran, seperti Nanu Mulyono, Wahjoe Sardono alias Dono, dan Rudi Badil. Kasino juga pernah menjadi Direktur Klinik Spesialis Rawamangun (sampai 1983). Kasino itu pimpinan Warkop DKI atau bisa juga dibilang The Leader of Warkop DKI!
Kasino juga pandai menyanyikan & melesetin lagu pake bermacam-macam logat. Kasino juga ahli banget nyanyi pake bahasa&logat mandarin. contohnya lagu "Wo Aini Ichien Pei" yg ada dikaset Cangkir Kopi. Kasino pernah menjabat sebagai Wakil Senat Mahasiswa FIS UI. Kasino banyak menghabiskan waktu di lereng-lereng gunung bersama Mapala UI.
pada tanggal 16 September 1997, Warkop DKI berduka. Kasino Hadiwibowo alias Kasino Warkop meninggaldunia pada usia 47 tahun. ia meninggalkan seorang istri yang bernama Amarmini yang biasa dipanggil Mieke & seorang anak perempuannya yang bernama Hanna. Suami Amarmini itu meninggal akibat menderita tumor otak di Rumah Sakit Cipto Mangukusumo, Jakarta. Kanker otak yang diderita Kasino, katanya, diduga saat dirinya jatuh dari sepeda gunung yang dikendarainya. Karena semenjak itulah Kasino mulai sakit-sakitan di bagian kepalanya. “Tidak ada pesan apa pun dari Papa sebelum meninggal,” kaya Hanna. Kasino dikubur di pemakaman Tonjong, Bogor.
|
Tentang Warkop
Warkop DKI : (kiri ke kanan) Indro, Kasino, Dono.
Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa).